Minggu, 13 Maret 2011

Tsunami Terjang Rumah di Papua Utara Sabtu, 12 Maret 2011 | 08:16 WIB


JAYAPURA, KOMPAS.comGelombang tsunami dampak gempa dahsyat di Jepang juga sampai di wilayah perairan Papua bagian utara. Tsunami dilaporkan merusak beberapa bangunan rumah dan jembatan di kampung Tobati, Teluk Youtefa, Provinsi Papua.

”Beberapa rumah dan jembatan di kampung Tobati rusak parah, bahkan ada beberapa yang hancur total akibat gelombang tsunami semalam,” kata Sekretaris Jemaat Gereja Kampung Tobati, Marcelino Hababuk, Sabtu (12/3/2011) pagi.

Menurut dia, di kampung Tobati, yang berupa pulau terpisah dari Kota Jayapura dan berada di tengah laut dalam Teluk Yotefa, gelombang tsunami menerjang sekitar pukul 21.30 WIT tadi malam.

”Di Tobati yang paling parah terkena terjangan tsunami adalah permukiman dan jembatan di jalur laut,” tuturnya.

Ia menjelaskan, saat mendengar akan ada tsunami menuju Jayapura, warga kampung Tobati langsung bergegas menuju gereja setempat yang berlokasi di atas perbukitan pulau itu.

”Tiga kali kami melihat air naik turun, dimulai sekitar pukul 20.30 WIT, puncaknya hingga menghancurkan rumah dan jembatan kampung,” kata Marcelino Hababuk.

Saat ini, katanya, warga kampung Tobati sedang berusaha memperbaiki rumah dan jembatan yang rusak.

”Lebih parah ada sebuah rumah di kampung Enggros yang bersebelahan dengan kami disapu tsunami hingga tak ada bekas,” kata Marcelino Hababuk.

Sebelumnya pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Papua, mengeluarkan peringatan akan terjadi tsunami di wilayah perairan Papua bagian utara. Tsunami diperkirakan akan sampai di perairan Papua bagian utara pada pukul 20.00 WIT.

”Yang termasuk perairan Papua bagian utara, yakni, Jayapura, Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya,” kata Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Papua Sudaryono.

Peringatan tsunami sempat membuat seluruh warga Kota Jayapura yang bermukim di daerah pesisir pantai memilih mengungsi ke daerah yang lebih aman. Meski tsunami tidak berdampak parah dan pihak BMKG kemudian mencabut peringatannya, hal itu cukup membuat warga Kota Jayapura trauma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 13 Maret 2011

Tsunami Terjang Rumah di Papua Utara Sabtu, 12 Maret 2011 | 08:16 WIB


JAYAPURA, KOMPAS.comGelombang tsunami dampak gempa dahsyat di Jepang juga sampai di wilayah perairan Papua bagian utara. Tsunami dilaporkan merusak beberapa bangunan rumah dan jembatan di kampung Tobati, Teluk Youtefa, Provinsi Papua.

”Beberapa rumah dan jembatan di kampung Tobati rusak parah, bahkan ada beberapa yang hancur total akibat gelombang tsunami semalam,” kata Sekretaris Jemaat Gereja Kampung Tobati, Marcelino Hababuk, Sabtu (12/3/2011) pagi.

Menurut dia, di kampung Tobati, yang berupa pulau terpisah dari Kota Jayapura dan berada di tengah laut dalam Teluk Yotefa, gelombang tsunami menerjang sekitar pukul 21.30 WIT tadi malam.

”Di Tobati yang paling parah terkena terjangan tsunami adalah permukiman dan jembatan di jalur laut,” tuturnya.

Ia menjelaskan, saat mendengar akan ada tsunami menuju Jayapura, warga kampung Tobati langsung bergegas menuju gereja setempat yang berlokasi di atas perbukitan pulau itu.

”Tiga kali kami melihat air naik turun, dimulai sekitar pukul 20.30 WIT, puncaknya hingga menghancurkan rumah dan jembatan kampung,” kata Marcelino Hababuk.

Saat ini, katanya, warga kampung Tobati sedang berusaha memperbaiki rumah dan jembatan yang rusak.

”Lebih parah ada sebuah rumah di kampung Enggros yang bersebelahan dengan kami disapu tsunami hingga tak ada bekas,” kata Marcelino Hababuk.

Sebelumnya pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Papua, mengeluarkan peringatan akan terjadi tsunami di wilayah perairan Papua bagian utara. Tsunami diperkirakan akan sampai di perairan Papua bagian utara pada pukul 20.00 WIT.

”Yang termasuk perairan Papua bagian utara, yakni, Jayapura, Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya,” kata Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Papua Sudaryono.

Peringatan tsunami sempat membuat seluruh warga Kota Jayapura yang bermukim di daerah pesisir pantai memilih mengungsi ke daerah yang lebih aman. Meski tsunami tidak berdampak parah dan pihak BMKG kemudian mencabut peringatannya, hal itu cukup membuat warga Kota Jayapura trauma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar