Kamis, 26 Mei 2011

Google Earth Engine Bantu Ilmuwan

Michael Jones, Googles Chief Technology Advocate menjadi pembicara pada diskusi di america, Pacific Place, Jakarta, Senin (23/5/2011) malam. Dalam diskusi tersebut ia memaparkan bagaimana Google Technology untuk mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses secara universal dan bermanfaat melalui berbagai media.

Google Earth selama ini telah digunakan berbagai pihak. Fitur-fitur yang terdapat pada Google Earth bisa mengajak kalangan awam untuk melihat kondisi di seluruh permukaan Bumi, bawah permukaan laut, menjelajahi semesta hingga mengenang kembali misi Apollo ke Bulan dan menjejaki permukaan Mars lewat internet.

Kini, Goole berkonsentrasi pada pengembangan bagi kalangan yang lebih spesifik, para ilmuwan. Dalam talkshow di @america, Jakarta, Senin (23/5/2011), Michael T Jones, Chief Technology Advocate Google, mengatakan, "Kami sekarang sedang fokus mengembangkan Google Earth Engine. Ini beda dengan Google Earth, ini untuk kalangan ilmuwan."

Mengungkapkan tentang fungsi Google Earth Engine, Jones mengatakan, "Ini adalah sebuah alat bagi para ilmuwan. Dengan memakai Google Earth Engine, ilmuwan bisa menganalisis Bumi, misalnya tutupan awan, wilayah tutupan pohon atau yang terlihat hijau, dan data-data ilmiah spesifik lainnya."

Jones menambahkan, pengembangan Google Earth Engine juga merespon isu terkini. "Soal perubahan iklim misalnya, semua yang peduli dengan masalah itu, yang tergabung dalam IPCC (Badan Antarpanel Perubahan Iklim) bisa memanfaatkannya." Data yang mendukung misalnya jumlah tutupan yang hilang dalam kurun waktu tertentu di tempat tertentu.

Menurut Jones, fasilitas Google Earth Engine akan sangat membantu tugas ilmuwan, terutama dalam mendukung data. Di Google Earth Engine saat ini, beberapa data yang sudah ada misalnya persentase tutupan pohon di Meksico, kerusakan hutan Amazon, serta degradasi hutan yang terjadi di Kongo. Ke depan, data akan terus dilengkapi.


 sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 26 Mei 2011

Google Earth Engine Bantu Ilmuwan

Michael Jones, Googles Chief Technology Advocate menjadi pembicara pada diskusi di america, Pacific Place, Jakarta, Senin (23/5/2011) malam. Dalam diskusi tersebut ia memaparkan bagaimana Google Technology untuk mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses secara universal dan bermanfaat melalui berbagai media.

Google Earth selama ini telah digunakan berbagai pihak. Fitur-fitur yang terdapat pada Google Earth bisa mengajak kalangan awam untuk melihat kondisi di seluruh permukaan Bumi, bawah permukaan laut, menjelajahi semesta hingga mengenang kembali misi Apollo ke Bulan dan menjejaki permukaan Mars lewat internet.

Kini, Goole berkonsentrasi pada pengembangan bagi kalangan yang lebih spesifik, para ilmuwan. Dalam talkshow di @america, Jakarta, Senin (23/5/2011), Michael T Jones, Chief Technology Advocate Google, mengatakan, "Kami sekarang sedang fokus mengembangkan Google Earth Engine. Ini beda dengan Google Earth, ini untuk kalangan ilmuwan."

Mengungkapkan tentang fungsi Google Earth Engine, Jones mengatakan, "Ini adalah sebuah alat bagi para ilmuwan. Dengan memakai Google Earth Engine, ilmuwan bisa menganalisis Bumi, misalnya tutupan awan, wilayah tutupan pohon atau yang terlihat hijau, dan data-data ilmiah spesifik lainnya."

Jones menambahkan, pengembangan Google Earth Engine juga merespon isu terkini. "Soal perubahan iklim misalnya, semua yang peduli dengan masalah itu, yang tergabung dalam IPCC (Badan Antarpanel Perubahan Iklim) bisa memanfaatkannya." Data yang mendukung misalnya jumlah tutupan yang hilang dalam kurun waktu tertentu di tempat tertentu.

Menurut Jones, fasilitas Google Earth Engine akan sangat membantu tugas ilmuwan, terutama dalam mendukung data. Di Google Earth Engine saat ini, beberapa data yang sudah ada misalnya persentase tutupan pohon di Meksico, kerusakan hutan Amazon, serta degradasi hutan yang terjadi di Kongo. Ke depan, data akan terus dilengkapi.


 sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar