Selasa, 12 Juli 2011

iPad Boleh Digunakan di Kokpit Pesawat


 FAA (Federal Aviation Administration) telah memberikan sertifikasi agar iPad dapat digunakan pilot di kokpit pesawat di Amerika Serikat. the New York Times yang dikutip 9to5mac.com melaporkan FAA telah mengizinkan beberapa operator penerbangan komersial dan pribadi untuk menggunakan komputer tablet sebagai electronic flight bag.

Tentunya bukan ditujukan agar pilot bisa bermain Angry Birds saat mengendalikan pesawat. iPad akan menggantikan setidaknya beberapa alat bantu yang terdiri dari printed manuals, safety checklists, logbooks, navigation charts, informasi cuaca, dan airport diagrams. Dengan digunakannya iPad, tools yang telah disebutkan akan segera dimuseumkan dan digantikan iPad yang berisi aplikasi elegan sehingga membuat kokpit pesawat benar-benar tanpa kertas (paperless).

Pilot pribadi juga dibolehkan membawa iPad yang didukung ratusan aplikasi penerbangan umum untuk mempermudah perencanaan preflight dan membantu dalam operasi penerbangan. Dengan autorisasi iPad ini berarti iPad telah dibersihkan dari perangkat yang bisa menganggu penerbangan.

Sebagaimana diketahui, alat-alat elektronik diduga memiliki andil dalam gangguan terhadap penerbangan. Oleh karenanya iPad yang nantinya digunakan telah dibersihkan terlebih dahulu. Pilot tidak perlu mematikan dan menyimpan iPad selama lepas landas dan mendarat karena iPad tidak akan menganggu fungsi elektronik pesawat.

Sebenarnya penggunaan iPad dalam dunia penerbangan bukan hal yang terlalu aneh. Sejak November tahun 2010 yang lalu para pilot angkatan laut Amerika Serikat telah menggunakan iPad dan iPad 2 dengan peta digital yang memungkinkan pilot mencari wilayah yang ditandai di layar daripada membolak-balik peta yang berat di dalam kokpit pesawat yang sempit seperti peswat AH-1W Cobra dan the F/A-18 Hornet. Pada bulan yang sama Angkatan Bersenjata Singapura dan angkatan lautnya juga secara resmi menggunakan iPad. Sebanyak delapan ribu iPad dibagikan oleh pemerintah Singapura.

sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 12 Juli 2011

iPad Boleh Digunakan di Kokpit Pesawat


 FAA (Federal Aviation Administration) telah memberikan sertifikasi agar iPad dapat digunakan pilot di kokpit pesawat di Amerika Serikat. the New York Times yang dikutip 9to5mac.com melaporkan FAA telah mengizinkan beberapa operator penerbangan komersial dan pribadi untuk menggunakan komputer tablet sebagai electronic flight bag.

Tentunya bukan ditujukan agar pilot bisa bermain Angry Birds saat mengendalikan pesawat. iPad akan menggantikan setidaknya beberapa alat bantu yang terdiri dari printed manuals, safety checklists, logbooks, navigation charts, informasi cuaca, dan airport diagrams. Dengan digunakannya iPad, tools yang telah disebutkan akan segera dimuseumkan dan digantikan iPad yang berisi aplikasi elegan sehingga membuat kokpit pesawat benar-benar tanpa kertas (paperless).

Pilot pribadi juga dibolehkan membawa iPad yang didukung ratusan aplikasi penerbangan umum untuk mempermudah perencanaan preflight dan membantu dalam operasi penerbangan. Dengan autorisasi iPad ini berarti iPad telah dibersihkan dari perangkat yang bisa menganggu penerbangan.

Sebagaimana diketahui, alat-alat elektronik diduga memiliki andil dalam gangguan terhadap penerbangan. Oleh karenanya iPad yang nantinya digunakan telah dibersihkan terlebih dahulu. Pilot tidak perlu mematikan dan menyimpan iPad selama lepas landas dan mendarat karena iPad tidak akan menganggu fungsi elektronik pesawat.

Sebenarnya penggunaan iPad dalam dunia penerbangan bukan hal yang terlalu aneh. Sejak November tahun 2010 yang lalu para pilot angkatan laut Amerika Serikat telah menggunakan iPad dan iPad 2 dengan peta digital yang memungkinkan pilot mencari wilayah yang ditandai di layar daripada membolak-balik peta yang berat di dalam kokpit pesawat yang sempit seperti peswat AH-1W Cobra dan the F/A-18 Hornet. Pada bulan yang sama Angkatan Bersenjata Singapura dan angkatan lautnya juga secara resmi menggunakan iPad. Sebanyak delapan ribu iPad dibagikan oleh pemerintah Singapura.

sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar